Sabtu, 16 Juni 2012

Peran Perpusnas Dalam Implementasi E-Library di Perpustakaan Umum Kabupaten/Kota
 

Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) yang berjalan begitu pesat telah mempengaruhi segenap aspek kehidupan. Termasuk didalamnya adalah perihal pengembangan perpustakaan, dimana dituntut untuk bisa beradaptasi terhadap perkembangan TIK tersebut agar menjadi perpustakaan yang lebih efektif dan tepat sebagai sumber ilmu informasi yang akurat. Salah satu fasilitas perpustakaan yang mengadopsi kemajuan TIK yang tengah dibangun dan kembangkan adalah digital library (E-library). Perkembangan dari penerapan TIK dapat dilihat dari perkembangan jenis perpustakaan yang diawali dari perpustakaan manual, perpustakaan terautomasi, perpustakaan digital.

Penerapan teknologi informasi komunikasi di perpustakaan dapat difungsikan dalam berbagai bentuk, antara lain:
  1. Penerapan teknologi informasi digunakan sebagai Sistem Informasi Manajemen Perpustakaan. Bidang pekerjaan yang dapat diintegrasikan dengan sistem informasi perpustakaan adalah pengadaan, inventarisasi, katalogisasi, sirkulasi bahan pustaka, pengelolaan anggota, statistik dan lain sebagainya. Fungsi ini sering diistilahkan sebagai bentuk Automasi Perpustakaan.
  2. Penerapan teknologi informasi sebagai sarana untuk menyimpan, mendapatkan dan menyebarluaskan informasi ilmu pengetahuan dalam format digital. Bentuk penerapan TI dalam perpustakaan ini sering dikenal dengan Perpustakaan Digital (E-Library).

E-Library di Perpusnas
Pembangunan Perpustakaan Digital di Perpusnas merupakan salah satu implementasi dari Visi Perpusnas, yaitu Terdepan dalam informasi pustaka, menuju Indonesia gemar membaca. Visi tersebut dijabarkan ke dalam 3 Misi Perpustakaan Nasional RI, yang salah satu diantaranya adalah  Mengembangkan layanan nasional informasi berbasis pustaka melalui pemanfaatan Teknologi Informasi dan Komunikasi.
Perpusnas mulai membangun dan mengembangkan Perpustakaan Digital mulai tahun 2008. Ada beberapa tahapan yang dilakukan Perpusnas dalam pengembangan Perpustakaan Digital, seperti : Membangun infrastruktur untuk layanan digital, Menyediakan informasi digital, Menyediakan layanan digital dan Menyelenggarakan e-learning.  
Salah satu target atau tujuan akhir yang hendak dicapai Perpusnas dalam pembangunan dan pengembangan Perpustakaan digital adalah Terbangunnya koleksi terintegrasi antara Perpustakaan Nasional RI dan perpustakaan provinsi, perpustakaan umum kabupaten/kota dan perpustakaan mitra lainnya.
Peranan dan Sinergisitas Perpusnas dengan Perpustakaan Umum Kabupaten/Kota
Peran Perpusnas sangat strategis terhadap perkembangan Perpustakaan Umum, baik di tingkat provinsi maupun tingkat kabupaten/kota, bahkan hingga tingkat desa. Bantuan mulai dari buku/bahan pustaka, mobil perpustakaan keliling hingga perangkat teknologi informasi. Sampai saat ini kondisi Perpustakaan Umum Kabupaten/Kota mengalami peningkatan yang cukup menggembirakan. Dari 400 kabupaten, 92 kota, 1 kabupaten administrasi, dan 5 kota administrasi di Indonesia, dengan jumlah 499 perpustakaan umum kabupaten/kota. Dari jumlah tersebut sudah terbentuk sekitar 438 perpustakaan umum kabupaten/kota yang  mempunyai status kelembagaan.
Pemberian  bantuan pengembangan perpustakaan umum kabupaten/kota merupakan  langkah nyata Perpusnas untuk memenuhi kewajibannya mengembangkan sistem nasional di bidang perpustakaan dalam mewujudkan fungsi dan tujuan perpustakaan umum.

Sejak tahun 2008, Perpusnas telah memberikan bantuan berupa perangkat keras dan perangkat lunak serta infrastruktur pendukung lainnya kepada 33 Perpustakaan Umum Provinsi dan 2 Perpustakaan UPT. Setelah menjalin kemitraan dengan Perpustakaan Umum di tingkat provinsi, pada tahun 2011 (kelanjutan dari program tahun 2008) Perpusnas memberikan  bantuan kepada sejumlah
300 Perpustakaan Umum Kab/Kota yang dibagi dalam 3 (tiga) kelompok dengan bantuan sejumlah 3 (tiga) tahap.

Perpustakaan Kabupaten/Kota yang menerima bantuan ini berdasarkan Surat Keputusan Kepala Perpusnas RI No 62 Tahun 2011 tentang Penetapan Perpustakaan Umum Kabupaten/Kota Penerima Bantuan pengembangan Perpustakaan Umum Kabupaten/Kota. Pemberian bantuan ini merupakan kelanjutan dari program dan agenda Perpusnas dalam memberikan rangsangan atau stimulan untuk Perpustakaan Umum Kabupaten/Kota.

Dari 300 Perpustakaan Umum Kabupaten/Kota ini dibagi menjadi 3 (tiga) kelompok yaitu :
1. Tahun 2009 -2011 : 100 Perpustakaan Umum Kabupaten/Kota
2. Tahun 2010-2012 : 153 Perpustakaan Umum Kabupaten/Kota
3. tahun 2011 -2013  : 47 Perpustakaan Umum Kabupaten/Kota 
Adapun skema pemberian bantuan dibagi menjadi 3 (tiga) tahap yaitu;
tahap 1: Bantuan berupa buku/bahan pustaka siap layan;
tahap 2: Bantuan Berupa Komputer dan Printer;
tahap 3: Bantuan Berupa Hardware (Komputer), Perangkat Jaringan (Kabel, Swith hub) dan Software (Aplikasi Perpustakaan)
Skema bantuan tahun 2011-2013 sebagai berikut :
No
Tahun
Tahap
Perpustakaan Kab/Kota
Isi Bantuan
1
2011
1
47 Perpustakaan Kabupaten/Kota
Bahan Pustaka
2
2011
2
153 Perpustakaan Kabupaten/Kota
Komputer dan Printer
3
2011
3
100 Perpustakaan Kabupaten/Kota
Hardware dan Software
4
2012
2
47 Perpustakaan Kabupaten/Kota
Komputer dan Printer
5
2012
3
153 Perpustakaan Kabupaten/Kota
Hardware dan Software
6
2013
3
47 Perpustakaan Kabupaten/Kota
Hardware dan Software

Bantuan Perpusnas kepada Perpustakaan Umum Kabupaten/Kota, yang meliputi infrastruktur pendukung sebagai jawaban terhadap perkembangan TIK, (hardware, software, dan penunjang jaringan), diharapkan Perpustakaan Umum Kabupaten/Kota dapat mengimplemtasikan e-library.  Langkah yang dilakukan Perpusnas ini, hendaknya didukung oleh pengambil kebijakan, baik di tingkat Pemerintah Provinsi maupun Pemerintah Kabupaten/Kota.

Hal ini senafas dengan
Pasal 8 BAB I Undang-Undang Perpustakaan Nomor 43 Tahun 2007 yaitu, Pemerintah Provinsi dan Pemerintah Kabupaten/Kota berkewajiban: menjamin penyelenggaraan dan  pengembangan perpustakaan di daerah, menjamin ketersediaan layanan perpustakaan secara merata di wilayah masing-masing, menjamin kelangsungan penyelenggaran, dan pengelolaan perpustakaan sebagai pusat sumber belajar masyarakat, menggalakan promosi gemar membaca dengan memanfaatkan perpustakaan, memfasilitasi penyelenggaraan perpustakaan di daerah, dan menyelenggarakan serta mengembangkan perpustakaan umum daerah berdasar kekhasan daerah sebagai pusat penelitian dan rujukan tentang kekayaan budaya daerah di wilayahnya.
 Selain itu sarana dan prasarana pendukung layanan perpustakaan yang didukung oleh Teknologi Informasi Komunikasi (TIK) akan sangat membantu perpustakaan dalam memperbaiki kalitas dan jenis layanan. Minimal Perpustakaan Umum Kabupaten/Kota harus memiliki beberapa hal berikut ini:
1. Jaringan Lokal (LAN , Local Area Network)
2. Akses ke internet yang cepat bagi pustakawan untuk mengakses informasi eksternal perpustakaan beserta perangkatnya.
3. Komputer untuk pengguna untuk mengakses informasi layanan perpustakaan berikut database persediaan koleksi yang dimiliki perpustakaan tersebut.
4. Koleksi dalam multi format baik dalam bentuk tercetak, multimedia, digital, hypertext berikut sarana untuk mengakses koleksi tersebut
5. Adanya fasilitas digital dan internet. Fasilitas digital dan internet memungkinkan
pengguna perpustakaan dapat memanfaatkan informasi yang dimiliki perpustakaan tanpa mengenal waktu dan jarak.
Pemberdayaan perpustakaan dengan sarana dan prasarana yang mengikuti perkembangan TIK memang harus dipersiapkan agar tidak ditinggal penggunanya. Selain itu keberadaan pustakawan yang berkualitas dan profesional sangat diperlukan dalam menghadapi tatanan era informasi global. Pembangunan perpustakaan digital yang berorientasi pengguna berbasis teknologi harus segera diimplementasikan di perpustakaan umum kabupaten/kota.

Tidak ada komentar: